Kamis, 07 Oktober 2010

Sabtu, 18 September 2010

tugas DIT

Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)

Tumbuhan biji terbuka merupakan kelompok tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh daun buah sehingga tampak dari luar.

1) Karakteristik tumbuhan berbiji terbuka

Karakteristik tumbuhan berbiji terbuka dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu akar, batang, daun dab reproduksinya. Akar tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) umumnya berakar tunggang sehingga dapat kokoh berdiri. Dengan demikian, Gymnospermae sebagian besar berbentuk pohon dan sebagian lain berbentuk semak. Akar yang kuat pada tumbuhan Gymnospermae menyebabkan ada jenis tumbuhan ini yang dapat tumbuh hingga ketinggian 100 m, misalnya kayu sepang (Sequoiadendron gigaentum) yang berasal dari Amerika Serikat.
Batang tumbuhan Gymnospermae umumnya berkambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder. Kambium juga ditemukan pada bagian akarnya. Daun tumbuhan Gymnospermae beraneka ragam bentuk, ada yang lebar, tunggal seperti daun melinjo, ada yang majemuk seperti daun pakis haji dan ada pula yang berbentuk jarum seperti daun pinus atau cemara gunung. Secara umum, tumbuhan Gymnospermae tergolong memiliki daun yang sempit, tebal, dan sedikit kaku.


2) Reproduksi tumbuhan berbiji terbuka

Reproduksi merupakan hal yang penting bagi penting bagi makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Tumbuhan Gymnospermae bereproduksi secara generatif dengan melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sel kelamin jantan sering disebut sel spermatozoid dan dihasilkan oleh strobilus jantan, sedangkan sel kelamin betina sering disebut sel telur (ovum) dan dihasilkan oleh strobilus betina.
Pada beberapa jenis tumbuhan biji terbuka, strobilus jantan dan betina terdapat pada satu pohon sehingga disebut dengan tumbuhan berumah satu seperti pada melinjo (Gnetum gnemon). Pada beberapa jenis lainnya, strobilus jantan dan betinanya terdapat pada pohon yang berlainan sehingga disebut dengan tumbuhan berumah dua seperti pada pakis haji (Cycas rumphii) dan cemara gunung (Pinus merkusii). Proses penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin. Pembuahan pada tumbuhan Gymnospermae merupakan fertilisasi tunggal dengan selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan umumnya berlangsung cukup lama.


3) Klasifikasi tumbuhan biji terbuka

Berdasarkan ciri khasnya, tumbuhan biji terbuka dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu Cycadinae, Gnetinae, Coniferinae, dan Gynkodinae.



a) Kelas Cycadinae

Jenis tumbuhan dari Kelas Cycadinae memiliki susunan daun dan bentuk batang menyerupai pohon palem. Tumbuhan dari kelas ini bersifat dioecious (berumah dua), yaitu strobilus jantan dan betinanya terdapat pada dua pohon yang berlainan. Di ujung batang tumbuhan betina, terdapat daun buah dengan bagian tepi berlekuk-lekuk sebagai tempat beradanya biji yang di dalamnya terdapat sel telur. Pada ujung batang tumbuhan jantan terdapat daun-daun kecil serupa sisik yang disebut daun serbuk sari sebagai tempat dihasilkannya sel kelamin jantan (sel spermatozoid). Contohnya adalah Cycas rumphii (pakis haji).

b) Kelas Gnetinae

Ciri khas tumbuhan dari kelas ini adalah memiliki batang lurus dengan daun tipis agak lebar, bercabang-cabang atau tidak. Bunga berkelamin tunggal, yaitu strobilus jantan dan betina terdapat dalam satu pohon. Bunga tersusun majemuk. Contohnya adalah Gnetum gnemon (melinjo).

c) Kelas Coniferae

Jenis tumbuhan dari Kelas Coniferae memiliki variasi dan manfaat paling banyak jika dibandingkan anggota Gymnospermae lainnya. Seperti pada umumnya tumbuhan berbiji terbuka, alat reproduksi tumbuhan ini juga terdiri atas strobilus jantan dan betina. Tumbuhan Coniferae memiliki bentuk daun yang bervariasi, ada yang tipis, ada yang tebal agak lebar, dan ada pula yang berbentuk seperti jarum. Contohnya adalah damar (Agathis alba), tusam (Pinus merkussi), dan balsam (Abies balsamina).

d) Kelas Gynkodinae

Contoh dari kelas ini adalah Gyncomiloba.



4) Peranan tumbuhan biji terbuka bagi kehidupan

Terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil dari tubuhan biji terbuka. Tumbuhan dari kelas Coniferae mempunyai nilai ekonomis paling tinggi disbanding kelas lainnya. Misalnya damar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar cat dan pernis serta pinus yang menghasilkan terpentin sebagai bahan baku cat dan pernis. Pinus juga sering digunakan sebagai bahan baku korek api. Pohon palem sagu yang merupakan kelompok tumbuhan Cycadinae dapat menghasilkan pati sagu yang dapat dimakan oleh manusia. Sementara itu, biji melinjo dapat digunakan sebagai bahan baku membuat emping dan daunnya biasanya digunakan sebagai sayuran.


Pertanyaan


1.Ciri-ciri serta contoh tumbuhan subdivision Gymnospermae
Karakteristik tumbuhan berbiji terbuka dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu akar, batang, daun dab reproduksinya. Akar tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) umumnya berakar tunggang sehingga dapat kokoh berdiri. Dengan demikian, Gymnospermae sebagian besar berbentuk pohon dan sebagian lain berbentuk semak. Akar yang kuat pada tumbuhan Gymnospermae menyebabkan ada jenis tumbuhan ini yang dapat tumbuh hingga ketinggian 100 m, misalnya kayu sepang (Sequoiadendron gigaentum) yang berasal dari Amerika Serikat.
Batang tumbuhan Gymnospermae umumnya berkambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder. Kambium juga ditemukan pada bagian akarnya. Daun tumbuhan Gymnospermae beraneka ragam bentuk, ada yang lebar, tunggal seperti daun melinjo, ada yang majemuk seperti daun pakis haji dan ada pula yang berbentuk jarum seperti daun pinus atau cemara gunung. Secara umum, tumbuhan Gymnospermae tergolong memiliki daun yang sempit, tebal, dan sedikit kaku.


2.lima contoh tumbuhan Gymnospermae
Cycas rumphii (pakis haji) dari kelas Cycadinae
Gnetum gnemon (melinjo) dari kelas Gnetinae
Agathis alba (damar)
Pinus merkussi (tusam) dari kelas Coniferae
Abies balsamina (balsam)